Keunggulan & Kelemahan Investasi ruko dan rukan
Rumah toko (ruko) dan rumah kantor (rukan) merupakan properti
komersial yang cukup menjanjikan sebagai investasi. Dibanding investasi
menyewakan rumah, investasi ruko dan rukan memiliki kelebihan, tetapi di
sisi lain ada pula beberapa kelemahannya.
Berikut ini keunggulan dan kelemahan investasi ruko dan rukan yang
dinukil dari buku “Menjadi Kaya Melalui Properti” tulisan pengamat
properti Panangian Simanungkalit.
Keunggulan
Pertama, permintaan terhadap suplai ruko dan rukan tergolong
tinggi, terutama di kawasan bisnis, perdagangan, dan entertainment. Di
kawasan-kawasan seperti ini, ruko dan rukan bisa menjadi pendukung
ekonomi atau bahkan dapat menjadi motor utama penggerak roda ekonomi di
daerah tersebut.
Kedua, jangka waktu penyewaan menengah, yakni antara 2-3 tahun,
lebih panjang dari jangka waktu rumah sewa. Pasalnya, penyewa ruko atau
rukan harus memperhitungkan keuntungan yang didapatnya dengan menyewa di
lokasi tersebut.
Adakalanya, si penyewa ruko baru mendapat titik impas (break even
point) di tahun kedua. Dengan menyewa ruko tersebut tiga tahun, maka di
tahun ke tiga, dia akan menikmati laba dari bisnisnya di ruko tersebut.
Ketiga, capital rate ruko atau rukan berkisar 6% – 9 %. Tingkat
pengembalian investasi ruko dan rukan lebih besar dibanding rumah sewa.
Hal ini disebabkan luas bangunan ruko atau rukan yang lebih besar
dibanding luas tanahnya. Selain itu, umumnya ruko dan rukan berada di
daerah yang ramai dan prospektif secara ekonomis, seperti di pinggir
jalan raya atau di dekat pasar, mal, pusat belanja, dan daerah pusat
hiburan.
Kelemahan
Pertama, ruko dan rukan sensitif terhadap krisis ekonomi karena
merupakan tempat berdagang. Jika kondisi ekonomi memburuk, maka bisa
jadi sebagian pedagang—yang menyewa ruko atau rukan—akan menghentikan
aktivitas perdagangannya.
Hal ini tentu berbeda bisnis dengan rumah sewa yang merupakan kebutuhan primer. Kendati terjadi krisis, rumah tetap dibutuhkan.
Kedua, prospek bisnis ruko dan rukan sangat bergantung pada lokasi.
Seyogianya ruko atau rukan dibangun di pinggir jalan yang ramai atau di
kawasan yang strategis, sehingga kemungkinan besar ramai pengunjung.
Pasalnya, ruko adalah produk properti yang sangat tergantung pada
keramaian atau crowd di depannya.
Hindari membeli ruko atau rukan di lokasi yang sepi dan tidak
strategis, karena kemungkinan besar akan sepi pengunjung—dan tentu sepi
penyewa. Dalam bisnis properti, hal ini disebut ruko atau rukan
spekulatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar